Contoh Pelaksanaan Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi merupakan bagian dari implementasi pembelajarn berdiferensiasi, utamanya dalam era kurikulum merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memfokuskan pada kebutuhan dan kemampuan setiap siswa secara individu.
Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk berkembang dan belajar dengan efektif, meskipun memiliki perbedaan dalam kemampuan dan kebutuhan. Dalam kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi memainkan peran penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.
- Konten (materi yang akan diajarkan). Contohnya bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.
- Proses (cara mengajarkan). Contohnya proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik. Bagi siswa yang membutuhkan bimbingan, pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
- Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan). Diferensiasi pembelajaran melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks
Berikut penjelasan dan contoh mengenai pelaksanaan penerapan pembelajaran berdiferensiasi,
A. Pembelajaran Berdiferensiasi Konten
- Contoh Diferensiasi Konten berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik
Seorang guru IPA kelas 4 SD sedang mengajarkan mengenai ekosistem. Setelah melakukan analisa profil (gaya) belajar dan kebutuhan peserta didik, guru memberikan materi sesuai dengan profil belajar peserta didik:
- Audio visual: materi melalui video pembelajaran,
- Kinestetik: mengobservasi lingkungan sekitar,
- Audio: mendengarkan lagu tentang makhluk hidup.
Dengan memberikan materi melalui video, observasi lingkungan sekitar dan bernyanyi kebutuhan peserta didik akan visual, kinestetik dan audio terpenuhi.
- Contoh Diferensiasi Konten berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik
Seorang guru Matematika di kelas 7 sedang mengajarkan mengenai penanganan data dan statistik. Setelah melakukan analisa profil dan kebutuhan peserta didik, guru kemudian mendapati peserta didik dapat dibagi menjadi tiga kelompok;
- Kelompok peserta didik yang sudah memahami konsep dasar statistik; mean, median, modus
- Kelompok peserta didik yang masih harus mengulangi pemahaman dalam mean, median, modus
- Kelompok peserta didik yang sudah siap diberikan tantangan dalam penanganan data Guru tersebut kemudian membagi aktivitas kelas berdasarkan diferensiasi konten sebagai berikut,
- Contoh Diferensiasi Konten berdasarkan Minat Peserta Didik
Seorang guru Sastra Inggris di kelas 10 sedang mengajarkan mengenai menulis analisis perbandingan 2 karya sastra puisi. Setelah melakukan analisa profil dan kebutuhan peserta didik, guru kemudian mendapati peserta didik memiliki minat yang berbeda-beda, kemudian guru memberikan 2 puisi kepada peserta didik berdasarkan minatnya masing-masing;
- Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) diberi puisi yang berhubungan dengan alam, misalnya: pantai, gunung, lautan, cakrawala, tumbuhan, hewan, dll.
- Kelompok peserta didik yang menyukai musik diberi puisi yang dimusikalisasi atau puisi yang berhubungan dengan seni, instrumen musik, dll.
- Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal bersifat teoritis, diberikan puisi yang berhubungan dengan hal-hal filosofis, proses berpikir abstrak, perenungan diri, dll.
- Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal sosial diberi puisi yang berhubungan dengan masalah sosial, keadaan masyarakat, persamaan hak, emansipasi, toleransi, dll.
B. Pembelajaran Berdiferensiasi Proses
- Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik
Seorang guru Matematika kelas 3 sedang mengajarkan mengenai perkalian dua digit. Guru melakukan pre-asesmen dan mendapatkan pemetaan berdasarkan pemahaman konsep perkalian. Berdasarkan kesiapan anak yang didapatkan dari preasesmen, guru mengenalkan perkalian dalam beberapa cara:
- Kelompok peserta didik yang masih membutuhkan media untuk penjumlahan diberikan melalui penjumlahan berulang menggunakan tabel angka
- Kelompok peserta didik yang mulai lancar penjumlahan berulang tanpa media menggunakan pola dari hitung lompat
- Kelompok peserta didik yang sudah lancar menyelesaikan perkalian menggunakan beberapa strategi mental math untuk mulai lancar perkalian
- Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan Minat Peserta Didik
Di kegiatan Matematika kelas 2 mengenai satuan ukur, peserta didik dapat mencoba menggunakan mistar ukur untuk mengukur panjang objek yang sesuai dengan minatnya.
- Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) dapat mengukur lingkar pohon, tinggi tanaman.
- Kelompok peserta didik yang menyukai seni dapat mengukur dekorasi atau hiasan yang ada di kelas, sekolah, atau rumah.
- Kelompok peserta didik yang menyukai kegiatan fisik dapat mengukur jauh atau tinggi lompatan yang dapat dilakukannya
- Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik
Di kegiatan IPA kelas 3 mengenai sistem pencernaan, peserta didik dapat menggali informasi mengenai sistem pencernaani dari beberapa media berdasarkan gaya belajar peserta didiki:
- audio visual: menggali informasi melalui video pembelajaran,
- Kinestetik: menggalingkungan sekitar,
- visual: menggali informasi melalui buku dan infografik.
C. Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
- Contoh Diferensiasi Produk berdasarkan Minat Peserta Didik
Seorang guru Bahasa Indonesia kelas 5 memiliki tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menganalisis ide utama dari bacaan. Oleh karena itu di akhir pembelajaran guru tersebut memberikan pilihan kepada peserta didiknya untuk mengerjakan asesmen sumatif berdasarkan minat peserta didik.
- Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulis, dapat menganalisis ide utama bacaan melalui tulisan dari cerita yang dipilih oleh peserta didik.
- Untuk kelompok yang yang gemar bercerita/berbicara dapat menganalisis ide dari bacaan yang dipilihnya melalui video atau presentasi di kelas.
- Untuk kelompok peserta didik yang meminati hal – hal yang berhubungan dengan ruang atau bangun geometri dapat membuat analisis ide utama bacaan dan menyusunnya dalam sebuah bangun ruang.
- Contoh Diferensiasi Produk berdasarkan Kesiapan Belajar
Peserta Didik Dalam pelajaran Matematika di kelas 7 yang sedang membahas mengenai penanganan data dan statistik, guru mendapatkan informasi melalui asesmen diagnostik guru kemudian dapat membedakan produk akhir setiap kelompok peserta didik.
- Kelompok peserta didik yang masih harus mengulangi pemahaman dalam mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan analisis sebuah data melalui sebuah tabel dan diagram sederhana
- Kelompok peserta didik yang sudah memahami konsep dasar statistik; mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan analisis dua buah data menggunakan sebuah model diagram
- Kelompok peserta didik yang sudah siap diberikan tantangan dalam penanganan data akan diminta untuk menampilkan laporan analisis dua buah data dalam berbagai model diagram
- Contoh Diferensiasi Produk berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik
Tujuan pembelajaran IPS di SMA kelas X adalah mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah. Dengan mempertimbanhkan profil belajar peserta didik sesuai dengan preferensi belajarnya, peserta didik dapat melaporkan kegiatan mereka terkait manajemen kegiatan sekolah melalui produk yang berbeda.
- Peserta didik yang cenderung belajar secara visual dapat memilih produk akhir berupa poster, cerita bergambar, atau komik untuk menjelaskan manajemen kegiatan sekolah yang telah dilakukannya.
- Peserta didik yang cenderung belajar lebih baik secara kinestetis dapat membuat produk akhir berupa role play, bermain peran, dengan memperagakan manajemen kegiatan sekolah menggunakan properti atau alat bantu
- Peserta didik yang cenderung belajar secara audio dapat membuat podcast, atau video pendek yang menjelaskan manajemen kegiatan sekolah yang telah dilakukannya
D. Pembelajaran Berdiferensiasi Lingkungan Belajar
- Contoh Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Kesiapan Belajar
Guru membagi ruangan menjadi 3 kelompok sesuai dengan kesiapan belajar masing-masing peserta didik. Setelah penjelasan awal, guru membagi para peserta didik sesuai dengan kesiapan mereka, kemudian meminta mereka untuk pergi ke sentra belajarnya masing-masing. Di setiap sentra guru sudah menyiapkan materi pelajaran sesuai dengan kesiapan belajarnya.
- Sentra 1: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar awal;
- Sentra 2: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar menengah; dan
- Sentra 3: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar lanjutan.
- Contoh Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Minat Peserta Didik
Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat, seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris, guru membagi sentra berdasarkan:
- Sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi disediakan computer atau tablet untuk membuat infografis, atau mendengarkan rekaman audio;
- Sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku yang sesuai materi; dan
- Sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni, disediakan berbagai media seni untuk menginterpretasikan tulisan dalam bentuk karya seni.
- Contoh Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Gaya Belajar
Ruang kelas di kondisikan dengan menyediakan pilihan tempat duduk yang menghadap jendela untuk peserta didik yang mudah teralihkan oleh gerakan temannya. Karpet dan sofa dapat dipilih peserta didik yang membutuhkan ruang untuk bergerak. Peserta didik yang mudah teralihkan oleh suara di sekitarnya diizinkan menggunakan headphone. Untuk pelajaran matematika SD misalnya, ruang kelas disesuaikan dengan:
- Menyediakan berbagai permainan seperti engklek, atau galasin berhitung untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik;
- Menyediakan poster, infografis, atau bagan untuk peserta didik dengan gaya belajar visual; dan
- Menyediakan lagu, film dengan musik dan kelompok diskusi untuk peserta didik dengan gaya belajar auditory.
Komentar
Posting Komentar